Madrasaha Aliyah Al-Holiliyah Cidaun Madrasah Aliyah A-Holiliyah adalah salah satu sekolah tingkat SMA / Sederajat pertama di kecamatan cidaun, sekolah yang lebih dikenal di masyarakat sekolah aliyah ini, didirikan pada tahun 1987 di yang dirintis oleh yayasan al-holiliyah yang diambil dari nama tokoh pendiri yakni Bapak Holil (Alm). Kurang lebih 24 tahun memberikan bimbingan dan pendidikan terhadap peserta didiknya meskipun halangan dan rintangan terus menempanya, tetapi MA. AL-Holiliyah tetap berdiri kokoh demi mencetak insan yang islami dan berprestasi. Sampai saat ini sudah tidak terhitung alumni lulusan MA. AL-Holiliyah cidaun ini.
Di bawah pimpinan Bapak Abdul Gofar, S.Pd. Dari tahun ke tahun MA. Al-Holiliyah Cidaun terus menerus mengalami kemajuan, terbukti dengan bertambahnya saran dan prasaran sekolah yang lebih baik, juga jumlah siswa yang terus meningkat, saat ini MA. Al-Holiliyah Cidaun kurang lebih telah memiliki siswa 300 orang dari jumlah kelas 9 rombel atau 200% meningkat bila dibandingkan pada tahun 2003.
Untuk lebih jelas silahkan kunjungi wesite MA. Al-Holiliyah
di sini
Seiring dengan perkembangan zaman, makan berbagai asfek kehidupan mengalami perubahan dan perubahan itupun tidak dibatasi ruang dan waktu. Tidak di kota maupun di desa perubahan lebig terlihat secara signivikan terlihat dengan selera dan hasrat masyarakat terhadap kebutuhan hidupnya, masyarakat sudah mengenal berbagai ragam model pakaian, berbagai jenis menu makanan dan menginginkan barang elektronik yang seakan menjadi kebutuhan primer, salah satu contoh Hand Phone (HP) tidak hanya orang dewasa, anak-anak SD pun sudah memegang/memakai HP, dan banyak lagi fakta yang menunjukan perubahan-perubahan yang lainnya.
Meskipun demikian ada juga kebiasaan / budaya yang masih melekat di masyarakat desa khususnya, mungkin di kotapun masih ada (belum punah) meskipun hamper terlupakan, salalh satu kebudayaan yang masih melekat di masyarakat khususnya pedasaan wabil khusus di kecamatan cidaun dan sekitarnya yaitu budaya ‘Asrokol. Budaya ini tidak hanya budaya warisan nenek moyang, tetapi merupakan budaya islam dari para wali yang terkenal (Wali Songo), dalam kebudayaan ini dimana banyi yang baru lahir rambutnya di pangkas meskipun hanya sebatas simbolis tida serapih di tempat pangkas rambut pada umumnya yang memiliki model, dengan diiringi lantunan sholawatan (Marhabaan) bayi digendong dari orang ke orang untuk di pangkas rambutnya, banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dari kebudayaan ini, terutama nilai Ibadah dari Sunnah Rosulullah SAW tentang aqikah,.. semoga kebudayaan ini tidak musnah tertelan zaman.
Published on: 29 Agustus 2011 //
Apapun alasannya penambangan pasir besi adalah tidak dibenarkan, dampaknya tentu sangat berkepanjangan sampai kepada anak cucu kita. kan tahukah kalian siapa yang mendalangi penggalian pasir besi di cidaun yang kita cintai,....
Setelah kami telusuri, sungguh sangat ironis, hampir sebagian besar orang orang itu adalah orang yang dengan gencarnya memperjuangkan pemekaran di wilayah cianjur.... pikir secara logika siapa yang akan paling menjadi korban...!!!!!!
tolong sebarkan ke saudara saudara kita, isu pemekaran, organisasi sundawani adalah kamuplase dalam upaya mencari dukungan untuk mengijinkan pasir besi
Tolong hentikan provokasi kalian, para pengusaha pasir besi. jangan kalian jadikan tali persaudaraan kami kau jadikan perpecahan dengan propaganda murahan organisasi kalian. jangan kau susupkan alasan kebudayaan kau jadikan dalih untuk mencari dukungan masyarakat kami, padahal kami tau dibalik itu kalian berniat menghancurkan kami dengan penambangan penambangan kalian yang tak beraturan.... sekali lagi tolong masyarakat cidaun... sadar .... jangan lah mudah terayu dan tergoda cara cara licik para pengusaha penambang pasir besi. tolong ingat anak cucu kita nanti.... jangan sampai mereka menderita karena kecerobohan kita sekarang........
Published on: 13 Juni 2011 //
Dengan alat seadanya warga Desa puncakbaru bekerja sama untuk membuat saluran air