Eksistensi Ustadz di Masyarakat
Published on: 2 Juni 2011 //
Agama
Guru mengaji (Ustadz) adalah sebuah profesi yang sangat mulia, berkat jasa-saja mulianya kita bisa tau banyak tentang agama, namun disayangkan tidak banyak dari generasi muda sekarang yang mempunyai cita-cita menjadi seorang ustadz bahkan banyak dari mereka yang menganggap sepele terhadap eksistensi ustad si tengah-tengah masyarakat.
Keberadaan ustad sangat tentu sanagat di rasakan oleh masyarakat. Fakta sederhana membuktikan pada kehidupan sosial sehari-hari di masyarakat eksistensi seorang ustadz tidak akan pernah berhenti, mulai dari aktifitas keagamaan, sosial, budaya dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang melibatkan ustadz.
Sama seperti halnya guru-guru di sekolah atau suatu lembaga pendidikan formal lainnya, ustadz memberikan pengajaran, membimbing dan mengaplikasikan serta memberikan contoh suri tauladan pada anak didiknya (santri-santriwai). Salah besar jika kita menyalahan seorang ustadz atau tempat di mana ia mengajar (pesantren)ketika ada santri yang melakukan hal-hal yang negatif yang jauh dari norma-norma gama, karna kewajiban mereka adalah hanya menyampaikan pendidikan dan dakwah di lingkungan sekitarnya.
Pada kenyataannya beragam aktivitas yang dilakukan oleh ustad tentu tidak mudah apalgi bagi orang tidak pernah belajar tentang agama, belum lagi jika melihat kesejahteraan yang di dapatkannya, berbeda dengan pengajar di sebuah lembaga pendidikan formal yang menerima gaji / upah tetap setiap bulannya, ustdz mengajar benar-benar murni karena Allah.
Keberadaan ustad sangat tentu sanagat di rasakan oleh masyarakat. Fakta sederhana membuktikan pada kehidupan sosial sehari-hari di masyarakat eksistensi seorang ustadz tidak akan pernah berhenti, mulai dari aktifitas keagamaan, sosial, budaya dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang melibatkan ustadz.
Sama seperti halnya guru-guru di sekolah atau suatu lembaga pendidikan formal lainnya, ustadz memberikan pengajaran, membimbing dan mengaplikasikan serta memberikan contoh suri tauladan pada anak didiknya (santri-santriwai). Salah besar jika kita menyalahan seorang ustadz atau tempat di mana ia mengajar (pesantren)ketika ada santri yang melakukan hal-hal yang negatif yang jauh dari norma-norma gama, karna kewajiban mereka adalah hanya menyampaikan pendidikan dan dakwah di lingkungan sekitarnya.
Pada kenyataannya beragam aktivitas yang dilakukan oleh ustad tentu tidak mudah apalgi bagi orang tidak pernah belajar tentang agama, belum lagi jika melihat kesejahteraan yang di dapatkannya, berbeda dengan pengajar di sebuah lembaga pendidikan formal yang menerima gaji / upah tetap setiap bulannya, ustdz mengajar benar-benar murni karena Allah.
Sungguh mulia pengorbananmu, Semoga Alloh membalas semua jasa-jasamu wahai Asatidz (para Ustadz)!!!
"Barokallahu fikum"